Untuk terus memantau kondisi Kali Surabaya, puluhan mahasiswa Universitas Ciputra menggelar susur sungai bersama ECOTON, di Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.
Dalam kegiatan kali itu, Tim Ecoton menunjukkan kondisi terkini kali Surabaya kepada para mahasiswa.
Dengan menggunakan 5 perahu karet dan 3 sampan tradisional puluhan mahasiswa dijelaskan tentang kondisi kali Surabaya mulai dari warna air, biota-biota sungai, tanaman-tanaman asli bantaran, jenis-jenis ikan Kali Surabaya, kegiatan masyarakat bantaran dan kendala kendala yang dihadapi, khususnya masih tingginya budaya buang sampah di sungai.
“Kondisi Kali Surabaya sekarang, jauh lebih baik dari sebelumnya, warna air yang mulai jernih, ikan ikan juga mulai melimpah,” jelas Amiruddin Muttaqien Peneliti ECOTON, Selasa (27/10/2015).
Menurut Amir, bahkan beberapa waktu lalu, ECOTON bersama Dinas perikanan Provinsi Jawa Timur melepaskan 250.000 bibit ikan asli Kali Surabaya, untuk menjaga ekosistem di Kali Surabaya.
Amir menambahkan sekarang ini di beberapa sudut bantaran sungai, ECOTON sedang membuat penahan tebing dengan sistim gronjong yang akan menguatkan tebing tanpa menggunakan semen, hanya batu dan tanah liat.
Tessa satu diantara mahasiswa Universitas Ciputra mengatakan, dengan adanya tinjauan langsung ke Kali Surabaya itu, dirinya sangat terkesan.
“Ini luar biasa sekali, karena baru kali pertama saya terjun langsung ke sungai dan melihat semua habitat yang ada di dalamnya,” ujarnya.
Dikatakan Tessa, tidak hanya habitat yang masih hidup, di Kali Surabaya juga masih banyak ditemukan bangkai hewan yang mati dan dibuang ke sungai.
“Kondisi itu sangat memprihatinkan dan membuktikan, kalau budaya buang sampah ke sungai masih sangat tinggi sampai sekarang,” sesalnya. [PAS]